MAUMERE-LENTERAPOS.com, Proyek pembangunan Rumah Susun untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kabupaten Sikka memprihatinkan. Hingga saat ini, proyek tersebut terlihat mangkrak.
Mangkraknya proyek ini patut disayangkan, pasalnya, proyek milik Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Departemen Pekerjaan Umum dan Perumahan RI ini, diawasi langsung oleh Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Tinggi NTT sebagaimana yang tertera dalam papan informasi proyek.
Bangunan proyek senilai Rp 12,9 Milyar ini dibangun di lokasi eks tanah milik Pemda Sikka, tepatnya di belakang SMAK Caritas, jalan Balitbang, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, sejak tahun 2018 lalu.
Pantuan media ini, Senin 27 Januari 2020, tampak rumah susun itu berlantai tiga namun belum selesai dikerjakan. Meski begitu, tidak ada aktivitas pembangunan di sana.
Informasi yang diperoleh, proyek ini dikerjakan selama 240 hari kerja. Peletakan batu pertamanya dimulai pada 25 Juni 2018.
Selain itu, berdasarkan informasi yang tertera pada papan informasi proyek yang kondisinya sudah tumbang, proyek tersebut dikerjakan oleh PT.Tiga Putra Sejati Mandiri yang beralamat di Ruteng, Kabupaten Manggarai dan diawasi oleh konsultan pengawas PT. Triparta Konsultas dengan J.O CV. Bayu Pratama dengan alamat di Yogyakarta.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sikka, Fred Djen, saat ditemui di ruang kerjanya mengaku, dirinya juga tidak tahu menahu terkait mangkraknya proyek rusun ini. Namun, ia berjanji akan berkoordinasi dengan pihak propinsi guna memperoleh kepastian informasi.
“Saya belum dapat berita soal tidak selesainya proyek itu. Kita sempat bertanya kepada pihak propinsi tetapi belum ada jawaban,” jelasnya.
Ia menjelaskan, proyek pembangunan rumah susun ini diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah menggunakan dana APBN. Terkait pengawasan proyek tersebut ia mengaku semua pengawasan langsung dari Propinsi.
“Kita di kabupaten sifatnya hanya koordinasi saja. Pengawasan semua proyek itu mereka dari kupang semua. Sampai proyek itu tidak selesai kita sendiri juga tidak tahu,” imbuhnya (Gabriel Langga)
BACA JUGA : Diduga Tak Waras, Pria Telanjang Hebohkan Warga Sikka