LenteraPos — Setelah menyelesaikan hukuman penjara selama empat bulan di AS pada bulan September, mantan CEO Binance, Changpeng ‘CZ’ Zhao, kembali beraksi dengan mengubah divisi modal ventura Binance menjadi entitas baru bernama YZi Labs. Pada hari Selasa, YZi Labs mengumumkan investasi pertamanya: memimpin putaran pendanaan senilai $16 juta untuk startup bernama Sign, sebuah platform yang bertujuan menyederhanakan distribusi token dan membawa verifikasi kredensial ke dalam blockchain.
“Distribusi yang tepat membangun kepercayaan, dan verifikasi adalah bagian penting darinya. Seiring semakin banyak orang beralih ke blockchain, ini menjadi bagian mendasar dari infrastruktur,” kata Zhao, yang dikenal luas di dunia kripto sebagai “CZ”, dalam sebuah email.
Sign menawarkan berbagai produk, tetapi yang paling dikenal adalah layanannya dalam mendistribusikan token kripto baru melalui proses yang disebut airdrop. Airdrop biasanya digunakan untuk memberikan hadiah kepada pengguna awal sebuah proyek. Proses ini merupakan inovasi baru yang tidak digunakan oleh blockchain awal seperti Bitcoin, yang sepenuhnya mengandalkan penambangan untuk mendistribusikan token.
Investasi di Sign datang di tengah lonjakan peluncuran token baru. Dengan kemudahan menciptakan mata uang kripto menggunakan AI dan alat lainnya, sekitar satu juta mata uang kripto baru dibuat setiap minggu, menurut CEO Coinbase, Brian Armstrong.
Banyak proyek baru ini menggunakan airdrop token untuk membangun reputasi dan meningkatkan likuiditas dengan memberikan token gratis kepada jutaan peserta yang memenuhi syarat tertentu. Namun, metode ini sering mendapat kritik karena distribusi token yang lebih sedikit dari yang dijanjikan atau disalahgunakan oleh pihak yang menggunakan banyak akun.
Untuk mengatasi masalah ini, Sign mengembangkan TokenTable, sebuah alat yang membantu para pendiri meluncurkan token mereka dengan aman dan menjalankan airdrop dengan aturan yang jelas serta verifikasi identitas peserta. CEO sekaligus salah satu pendiri Sign, Xin Yan, mengungkapkan bahwa pendapatan Sign meningkat dari $1,7 juta pada 2023 menjadi $15 juta pada 2024 berkat meningkatnya popularitas airdrop token di blockchain TON.
“TON benar-benar membantu kami karena memiliki begitu banyak pengguna. Mereka memiliki banyak token, dan token tersebut didistribusikan ke banyak penerima sehingga airdrop dalam skala besar menjadi hal yang lumrah,” kata Yan.
Yan menambahkan bahwa dana yang diperoleh dari putaran pendanaan ini akan digunakan untuk ekspansi global dan membantu pemerintah mengadopsi teknologi blockchain dengan menerapkan verifikasi identitas berbasis blockchain.
Beberapa investor lain yang turut serta dalam pendanaan Sign termasuk Altos Ventures, HackVC, dan Amber Ventures.
YZi Labs menggambarkan dirinya sebagai “firma modal ventura dan inkubator yang berdedikasi untuk mendorong inovasi serta mendukung investasi di berbagai sektor.” Namun, menurut Bloomberg, yang mengutip seorang karyawan YZi Labs, entitas ini lebih berfungsi sebagai kantor keluarga.
Saat ini, YZi Labs mengelola aset kripto senilai $10 miliar yang dikumpulkan ketika masih bernama Binance Labs. Sejak dibebaskan, Zhao mengatakan bahwa ia fokus berinvestasi di bidang AI, bioteknologi, dan blockchain—dan investasi di Sign menandai langkah pertamanya kembali ke dunia kripto.
Zhao dibebaskan dari penjara di California pada September lalu setelah menjalani hukuman empat bulan karena gagal menerapkan protokol anti pencucian uang yang tepat di Binance, bursa kripto terbesar di dunia yang ia dirikan pada 2017. Meskipun sempat dipenjara, Zhao masih berada di peringkat ke-24 dalam daftar orang terkaya di dunia dengan perkiraan kekayaan bersih sekitar $60 miliar.